Sabtu, 05 September 2015

Kerajinan dan jenis bambu

   Kerajinan dan jenis bambu . Ada 4 jenis bambu yang cocok untuk dibuat sebagai bahan kerajinan. Komoditi bambu Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Indonesia memiliki berbagai jenis bambu yang bernilai ekonomis tinggi.
Bambu termasuk dalam famili gramineae. Bambu tersebar didaerah tropik dan subtropik tapi terdapat juga didaerah dingin seperti Jepang, China, dan Amerika serikat. Diseluruh dunia diperkirakan ada 600-700 spesies bambu, dan 300 spesies tumbuh diAsia kebanyakan tumbuh diIndoburma yang dianggap sebagai tempat asalnya.

Penghasil bambu terbesar adalah negara India yang memiliki perkebunan bambu seluas 9 juta ha. Diikuti dengan China yang memiliki luas 3 juta ha lalu negara Jepang yang memiliki luas 120.000 ha.

Berbagai jenis bambu yang ada diIndonesia memiliki kekhasan tersendiri, hal ini yang membuat perbedaan dalam pemanfaatanya.

Berikut kerajinan dari bambu dan jenisnya :


1. Bambu apus

     
kerajinan dari bambu dan jenisnya
 Bambu apus dikenal juga dengan bambu tali. Bambu yang termasuk dalam genus Gigantochloa (Gigantochloa Apus ), jenis bambu yang tumbuh merumpun. warna buluh hijau cerah atau kekuningan tinggi bisa mencapai 20M. Batangnya tidak bercabang di bagian bawah, diameternya 2,5-15 cm, tebal dinding 6-13 mm, dan panjang satu ruas 45-65 cm.
Panjang batang yang dapat dimanfaatkan antara 3 m – 15 m. Bambu apus berbatang kuat, liat, dan lurus. Bentuk batangnya sangat teratur dengan buku-buku yang sedikit membengkak. Tumbuh mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m dpl. Rebungnya pahit dan tidak bisa dimakan. G. apus terkenal paling bagus untuk dijadikan bahan baku anyaman karena seratnya yang panjang, halus, dan lentur.
Bambu ini, dalam keadaan basah berwarna hijau dan tidak keras. Sebaliknya bila sudah kering warnanya menjadi putih kekuning-kuningan, liat, dan tidak mudah putus. Karena itu, tak heran bila bambu ini digunakan sebagai bahan utama untuk kerajinan anyaman dan juga untuk tali pengikat.

2. Bambu betung

    
kerajinan dari bambu dan jenisnya
 Bembu betung (Dendrocalamus asper Schult. F. Backer) diberbagai daerah bambu ini memiliki nama yang berbeda-beda sebutan awi bitung, bambu betung, deling betung, jajang betung, dan pereng betung. Bambu jenis ini memiliki rumpun yang agak sedikit rapat dengan pertumbuhan yang sangat lambat. Tinggi buluhnya mencapai 20 m dan garis tengah sampai 20 cm. Panjang ruasnya 40-60 cm sedang ketebalan dinding buluh mencapai 1-1,5 cm. Jenis bambu ini bisa ditemui mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 2.000 m dpl.
Bambu betung banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan seperti dinding rumah yang dianyam atau dibelah, furniture, dan berbagai kerajinan seperti keranjang bambu. Rebungnya juga bisa digunakan untuk makanan seperti sayur, terkenal paling enak di antara jenis-jenis bambu lainnya.

3. Bambu gombong 

kerajinan dari bambu dan jenisnya 
Bambu gombong/ater Gigantochloa verticillata Munro (G. atter Kurz) tumbuhnya sangat merumpun. Tinggi buluhnya mencapai 26 m dan tumbuh mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Garis tengah pangkal batangnya mencapai 4-13 cm dengan tebal dinding 6-20 mm.
Warna batangnya hijau atau hijau dengan garis-garis kuning membujur. Bentuk yang sebagian dari batangnya bergaris-garis di Jawa Barat disebut sebagai bambu andong, sedang yang tidak bergaris ater. Bambu ini dalam bahasa Sunda dikenal sebagai awi andong, awi gombong, awi surat, awi temen, sedang dalam bahasa Jawa disebut sebagai pring surat. Rebungnya merupakan yang terbaik dari rebung jenis bambu lainnya. Umumnya bambu ini banyak digunakan sebagai  bahan baku bangunan, chopstick dan berbagai kerajinan tangan.
Bambu hitam, dalam keadaan basah kulitnya tidak begitu keras, tetapi setelah kering sangat keras dan warnanya menjadi hitam kecoklat-coklatan.

4. Bambu tutul

   
kerajinan dari bambu dan jenisnya
 Bambu tutul (Bambusa vulgaris Schrad) dalam bahasa daerah banyak dikenal dikenal juga sebagai awi ampel, awi gading, awi koneng, awi tutul (Sunda), pring ampel, pring ampel kuning, pring gading, pring legi, pring tutul (Jawa).
Bambu jenis ini tumbuh merumpun tidak terlalu rapat. Tingginya antara 15-20 m, besar pangkal batangnya bisa mencapai 10 cm, tebal dinding 10-15 mm, dan panjang ruas 20-45 cm. Warna batangnya hijau, kuning, hijau dengan garis-garis kuning membujur atau kuning dengan bercak-bercak cokelat. Jenis bambu ini memiliki pertumbuhan yang cepat, mudah diperbanyak, dan dapat tumbuh baik di tempat yang cukup kering. Bentuk yang berbercak-bercak seperti kulit macan tutul banyak digunakan untuk bahan baku berbagai furniture, sangkar burung, dan alat musik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar